Hari Minggu kemarin, saya mengantar istri untuk mengisi ulang cartridge printer kantornya di salah
satu outlet isi ulang. Ketika sedang menunggu cartridge diisi ulang, saya
tertarik dengan sebuah booklet yang diperuntukkan bagi pelanggan. Booklet
tersebut membahas tentang kiat-kiat bagaimana menghemat tinta dan kertas saat
mengoperasikan printer.
Karena melihat ulasannya
yang sederhana, dan mudah penerapannya, maka saya ingin membagikan intisari booklet
tersebut disini. Selamat menyimak.
Tinta itu mahal Jenderal…
Ungkapan ini sepertinya tepat untuk mengingatkan kepada kita bahwa mengoperasikan
printer secara sembrono akan menguras kantong (atau kas kantor) anda.
Tidak percaya? Coba
perhatikan perhitungan sederhana di bawah ini. Cartridge tinta Seri BCI-6 warna
hitam original dari Canon, dibanderol dengan harga Rp. 95.000,-. Cartridge
tersebut memiliki volume tinta 14 ml, yang artinya harga permilimeternya adalah
Rp. 6.785,-. Sekarang coba bandingkan dengan harga pertamax yang saat ini
dibanderol Rp. 8.800,- atau sama dengan Rp. 8,8 permilimeter. Atau bandingkan
dengan harga parfum merk C.K One dari Calvin Klein yang sebotolnya dijual
seharga Rp. 295.000,- dengan isi 190 ml (Rp. 1.552,- per milimeter).
Terlihat jelas bahwa harga
tinta jauh lebih mahal daripada harga kedua cairan tersebut. Oleh karena tinta
adalah barang yang lumayan mahal, sudah sewajibnya kita berhemat dalam menggunakannya.
Buang jauh-jauh sikap cuek dan tidak perduli terhadap penggunaan tinta. Adalah
sifat dasar manusia yang akan cenderung bersifat boros saat memiliki sesuatu
yang jumlahnya berlebihan, dan baru berhemat saat yang dimilikinya tinggal
sedikit. Begitu pula saat ingin mencetak. Biasanya bila printer baru diganti
tintanya, kita akan cenderung boros dan cuek akan penggunaan tinta.Beberapa
langkah kecil di bawah ini akan sangat membantu anda dalam menghemat tinta.
1. Periksa sebelum mencetak. Sebelum anda menekan “ctrl+P”, ada
baiknya anda periksa lagi hasil pekerjaan anda. Periksa kembali susunan
paragraf, halaman, dan gambarnya.
Gunakan fasilitas print preview untuk melihat bagaimana hasil cetak nantinya.
Untuk pekerjaan-pekerjaan "copy paste" seperti pembuatan nota dinas, surat dinas, dan
laporan harian, periksa lagi apakah tanggal dan nomor surat sudah anda edit. Satu huruf salah yang menyebabkan anda harus mencetak ulang adalah pemborosan.
Jika anda melakukan
pemeriksaan setelah dicetak (dan anda menemukan kesalahan), anda harus
memperbaiki dan mencetak ulang halaman tersebut. Dengan kata lain, ada tinta,
kertas, dan waktu yang terbuang dengan percuma.
2. Cetak hanya yang dibutuhkan. Teknologi saat ini sudah sangat
canggih dan semakin murah. Untuk memiliki dokumentasi tertentu seperti buku
manual dan sebagainya, tidak perlu dibuat hardcopy nya. Cukup anda simpan di
cd, atau memory stick, dan anda bisa melihatnya kapanpun menggunakan gadget
anda.
Begitu pula untuk
mengirimkan data yang cukup banyak, anda bisa menggunakan fasilitas email yang
lebih cepat dan murah. Tentunya hal ini hanya bisa dilakukan untuk pengiriman
data secara tidak resmi. Untuk surat menyurat dinas, tetap harus dilakukan
dengan hardcopy.
Tampilan awal www.printwhatyoulike.com
Bagi anda yang suka mencetak
halaman dari website, gunakan program website editor gratisan seperti Print
What You Like yang membuat kita bisa menyortir bagian mana saja dari web yang ingin
kita cetak. Dengan program ini, kita bisa menghilangkan background, kotak iklan
dan bagian-bagian lain yang tidak kita perlukan.
3. Gunakan Draft. Saat mencetak sebuah dokumen, tapi bukan versi
finalnya, misalkan pengajuan koreksi laporan tahunan, anda bisa menggunakan
fitur draft. Selain lebih hemat, proses cetak menggunakan fitur draft juga
lebih cepat daripada pencetakan normal.
4. Layout cetak 2 in 1. Coba bayangkan apabila 2 halaman bisa
dicetak hanya di 1 lembar kertas saja. Secara matematika, anda sudah bisa
menghitung adanya penghematan sebanyak 50%. Hal ini bisa anda aplikasikan untuk
mencetak handout paparan.
5. Gunakan huruf khusus. Tips ini tidak dapat diaplikasikan
untuk urusan dinas mengingat sudah ada aturan baku tentang jenis dan ukuran
huruf untuk tulisan dinas. Untuk keperluan pribadi, anda bisa menghemat
penggunaan tinta dengan pemilihan jenis huruf yang tepat. Sebagai contoh,
perhatikan kedua jenis huruf di bawah ini.
Font Impact
Font Courier New
Dari bentuknya, terlihat
bahwa font Impact memiliki karakter huruf yang lebih gemuk dibandingkan dengan font Courier New. Padahal font Impact tersebut belum diset menjadi cetak tebal/bold.
Itu artinya mencetak tulisan dengan font Courier New akan lebih hemat
daripada mencetak dengan font Impact.
Dan tahukah anda, bahwa anda
bisa menambahkan sebuah font yang memang dikhususkan untuk penghematan? Font
tersebut bernama ecofont dan bisa didownload dari www.ecofont.eu/download_en.html
dengan ukuran file sebesar 228Kb. Setelah di download, masukkan dan simpan file
tersebut di C:\Windows\Fonts. Memang font ini kurang cantik dibandingkan dengan
font lainnya, namun untuk keperluan pribadi dan penghematan, tidak ada salahnya
bukan.
Wujud jenis huruf Ecofont
Demikian beberapa tips
penghematan tinta yang dapt kita aplikasikan di kantor, maupun rumah kita.
Semoga dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk lebih berhemat. Salam…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar