Minggu, 11 Januari 2015

Ayo Menghemat Tinta



Hari Minggu kemarin, saya mengantar istri untuk mengisi ulang cartridge printer kantornya di salah satu outlet isi ulang. Ketika sedang menunggu cartridge diisi ulang, saya tertarik dengan sebuah booklet yang diperuntukkan bagi pelanggan. Booklet tersebut membahas tentang kiat-kiat bagaimana menghemat tinta dan kertas saat mengoperasikan printer.

Karena melihat ulasannya yang sederhana, dan mudah penerapannya, maka saya ingin membagikan intisari booklet tersebut disini. Selamat menyimak.

Tinta itu mahal Jenderal… Ungkapan ini sepertinya tepat untuk mengingatkan kepada kita bahwa mengoperasikan printer secara sembrono akan menguras kantong (atau kas kantor) anda.

Tidak percaya? Coba perhatikan perhitungan sederhana di bawah ini. Cartridge tinta Seri BCI-6 warna hitam original dari Canon, dibanderol dengan harga Rp. 95.000,-. Cartridge tersebut memiliki volume tinta 14 ml, yang artinya harga permilimeternya adalah Rp. 6.785,-. Sekarang coba bandingkan dengan harga pertamax yang saat ini dibanderol Rp. 8.800,- atau sama dengan Rp. 8,8 permilimeter. Atau bandingkan dengan harga parfum merk C.K One dari Calvin Klein yang sebotolnya dijual seharga Rp. 295.000,- dengan isi 190 ml (Rp. 1.552,- per milimeter).

Terlihat jelas bahwa harga tinta jauh lebih mahal daripada harga kedua cairan tersebut. Oleh karena tinta adalah barang yang lumayan mahal, sudah sewajibnya kita berhemat dalam menggunakannya. Buang jauh-jauh sikap cuek dan tidak perduli terhadap penggunaan tinta. Adalah sifat dasar manusia yang akan cenderung bersifat boros saat memiliki sesuatu yang jumlahnya berlebihan, dan baru berhemat saat yang dimilikinya tinggal sedikit. Begitu pula saat ingin mencetak. Biasanya bila printer baru diganti tintanya, kita akan cenderung boros dan cuek akan penggunaan tinta.Beberapa langkah kecil di bawah ini akan sangat membantu anda dalam menghemat tinta.

1.         Periksa sebelum mencetak. Sebelum anda menekan “ctrl+P”, ada baiknya anda periksa lagi hasil pekerjaan anda. Periksa kembali susunan paragraf, halaman,  dan gambarnya. Gunakan fasilitas print preview untuk melihat bagaimana hasil cetak nantinya. Untuk pekerjaan-pekerjaan "copy paste" seperti pembuatan nota dinas, surat dinas, dan laporan harian, periksa lagi apakah tanggal dan nomor surat sudah anda edit. Satu huruf salah yang menyebabkan anda harus mencetak ulang adalah pemborosan.

Jika anda melakukan pemeriksaan setelah dicetak (dan anda menemukan kesalahan), anda harus memperbaiki dan mencetak ulang halaman tersebut. Dengan kata lain, ada tinta, kertas, dan waktu yang terbuang dengan percuma.

2.         Cetak hanya yang dibutuhkan. Teknologi saat ini sudah sangat canggih dan semakin murah. Untuk memiliki dokumentasi tertentu seperti buku manual dan sebagainya, tidak perlu dibuat hardcopy nya. Cukup anda simpan di cd, atau memory stick, dan anda bisa melihatnya kapanpun menggunakan gadget anda.

Begitu pula untuk mengirimkan data yang cukup banyak, anda bisa menggunakan fasilitas email yang lebih cepat dan murah. Tentunya hal ini hanya bisa dilakukan untuk pengiriman data secara tidak resmi. Untuk surat menyurat dinas, tetap harus dilakukan dengan hardcopy.


 Tampilan awal www.printwhatyoulike.com

Bagi anda yang suka mencetak halaman dari website, gunakan program website editor gratisan seperti Print What You Like yang membuat kita bisa menyortir bagian mana saja dari web yang ingin kita cetak. Dengan program ini, kita bisa menghilangkan background, kotak iklan dan bagian-bagian lain yang tidak kita perlukan.

3.         Gunakan Draft. Saat mencetak sebuah dokumen, tapi bukan versi finalnya, misalkan pengajuan koreksi laporan tahunan, anda bisa menggunakan fitur draft. Selain lebih hemat, proses cetak menggunakan fitur draft juga lebih cepat daripada pencetakan normal.

4.         Layout cetak 2 in 1. Coba bayangkan apabila 2 halaman bisa dicetak hanya di 1 lembar kertas saja. Secara matematika, anda sudah bisa menghitung adanya penghematan sebanyak 50%. Hal ini bisa anda aplikasikan untuk mencetak handout paparan.

5.         Gunakan huruf khusus. Tips ini tidak dapat diaplikasikan untuk urusan dinas mengingat sudah ada aturan baku tentang jenis dan ukuran huruf untuk tulisan dinas. Untuk keperluan pribadi, anda bisa menghemat penggunaan tinta dengan pemilihan jenis huruf yang tepat. Sebagai contoh, perhatikan kedua jenis huruf di bawah ini.
 
 Font Impact


Font Courier New

Dari bentuknya, terlihat bahwa font Impact memiliki karakter huruf yang lebih gemuk dibandingkan dengan font Courier New. Padahal font Impact tersebut belum diset menjadi cetak tebal/bold. Itu artinya mencetak tulisan dengan font Courier New akan lebih hemat daripada  mencetak dengan font Impact.

Dan tahukah anda, bahwa anda bisa menambahkan sebuah font yang memang dikhususkan untuk penghematan? Font tersebut bernama ecofont dan bisa didownload dari www.ecofont.eu/download_en.html dengan ukuran file sebesar 228Kb. Setelah di download, masukkan dan simpan file tersebut di C:\Windows\Fonts. Memang font ini kurang cantik dibandingkan dengan font lainnya, namun untuk keperluan pribadi dan penghematan, tidak ada salahnya bukan.


 Wujud jenis huruf Ecofont

Demikian beberapa tips penghematan tinta yang dapt kita aplikasikan di kantor, maupun rumah kita. Semoga dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk lebih berhemat. Salam…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar